Opini: Tarif Trump Memengaruhi Penambang Bitcoin AS, Perusahaan Penambangan Menghadapi Pertumbuhan yang Melambat

5 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Tarif Impor Mesin Penambangan Bitcoin di AS

Menurut laporan dari TheBlock, Ethan Vera, Chief Operating Officer Luxor Technology, menyatakan bahwa setelah Gedung Putih memberlakukan tarif timbal balik yang tinggi pada mesin penambangan Bitcoin dari Asia Tenggara, penambang Bitcoin di AS bersiap menghadapi perlambatan pertumbuhan. Tarif terbaru ini akan mulai berlaku pada 7 Agustus, termasuk tarif timbal balik sebesar 19% untuk mesin penambangan ASIC yang diimpor dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand, sehingga total tarif impor dari negara-negara tersebut mencapai 21,6%.

Dampak Tarif terhadap Permintaan dan Operasi Penambangan

Pengenaan tarif ini telah menyebabkan penurunan permintaan dari pelanggan di AS, dengan banyak mesin penambangan yang beralih ke negara-negara dengan kebijakan impor yang lebih longgar, seperti Kanada. Dengan tarif 21,6%, AS kini menjadi salah satu wilayah yang paling tidak kompetitif untuk mengimpor mesin penambangan. Para penambang pun mulai mempertimbangkan untuk memperluas operasi mereka ke Kanada dan pasar lainnya.

Perkiraan Dampak Jangka Panjang

Ethan Vera memperkirakan bahwa jika tarif ini berdampak signifikan pada rantai pasokan industri, Rusia akan menjadi salah satu penerima manfaat utama. Hal ini dapat mengubah lanskap hash rate penambangan global dan berpotensi menyebabkan perlambatan pertumbuhan di AS.