Mata Uang Digital Bank Rakyat (DCEP)
Liu Xingliang, anggota Komite Ahli Ekonomi Informasi dan Komunikasi dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, menyatakan bahwa Mata Uang Digital Bank Rakyat (DCEP), yang merupakan versi Hong Kong dari “Stablecoin Berbasis Fiat”, diterbitkan oleh lembaga yang berlisensi. DCEP memerlukan cadangan berkualitas tinggi dengan rasio 1:1 dan melibatkan pengawasan serta pengaturan kustodi yang transparan. Hal ini menjadikannya lebih dekat dengan inovasi komersial dan ekosistem Web3.
Stablecoin dalam Skenario On-Chain
Di sisi lain, stablecoin dalam skenario on-chain menawarkan penyelesaian dan kliring lintas platform 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Mereka juga mendukung tokenisasi DeFi, permainan blockchain, dan aset dunia nyata (RWA), serta ekosistem “native on-chain” lainnya yang lebih fleksibel. Namun, penggunaan stablecoin memerlukan batasan yang ketat untuk mencegah pelarian dan limpahan risiko on-chain.
Interoperabilitas dan Kepatuhan
Dalam konteks lintas batas dan interoperabilitas, yuan digital lebih fokus pada interkoneksi lintas batas resmi, seperti platform multi-CBDC grosir mBridge. DCEP menekankan penyelesaian instan dan atomik, serta kepatuhan terhadap regulasi. Sementara itu, stablecoin secara alami dapat diakses lintas batas 24 jam sehari, 7 hari seminggu, terhubung dengan likuiditas on-chain global. Namun, kepatuhan terhadap regulasi anti-pencucian uang, sanksi, dan keamanan cadangan menjadi kunci.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, yuan digital mewakili “basis tingkat nasional” yang menawarkan stabilitas dan regulasi, sedangkan stablecoin mewakili “frontend yang berorientasi pasar” yang menekankan kelincahan dan kecepatan. Meskipun keduanya lebih saling melengkapi daripada bertentangan, akan ada beberapa kompetisi dalam hal persepsi pengguna dan gerbang pembayaran.