Petugas Polisi Korea Selatan Dituduh Terlibat dalam Skema Penipuan Cryptocurrency Senilai $509 Ribu

5 hari yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Kasus Penipuan Cryptocurrency oleh Petugas Polisi Korea Selatan

Seorang petugas polisi Korea Selatan yang sedang bertugas telah dituntut atas dugaan penipuan dan penggelapan dalam penyelidikan skema penipuan cryptocurrency yang mencapai nilai 700 juta won (sekitar $509.200). Newsis melaporkan pada 11 Juni bahwa Unit Investigasi Anti-Korupsi dan Kejahatan Ekonomi Kepolisian Metropolitan Incheon telah mengirimkan kasus ini, yang melibatkan seorang inspektur senior yang tidak disebutkan namanya dari Polsek Incheon Barat, kepada jaksa setempat.

Detail Penipuan

Penyelidik percaya bahwa petugas tersebut telah menipu “sekitar 10 korban” dengan menjanjikan “keuntungan yang dijamin” jika mereka berinvestasi dalam proyek terkait cryptocurrency. Unit investigasi ini mulai menyelidiki masalah ini awal tahun ini setelah menerima beberapa keluhan tentang perilaku petugas tersebut. Kepolisian Metropolitan Incheon menanggapi dengan menangguhkan petugas tersebut.

Seorang juru bicara untuk lembaga kepolisian menyatakan kepada media bahwa pada bulan April, sekelompok sembilan pengadu mengklaim bahwa inspektur senior tersebut telah menyebabkan kerugian sekitar 1,7 miliar won (sekitar $1,2 juta). Pada saat itu, media melaporkan bahwa jumlah keluhan terkait dengan skema ini semakin meningkat seiring berlanjutnya penyelidikan.

Kenaikan Kejahatan Terkait Cryptocurrency

Kejahatan terkait cryptocurrency sedang meningkat di Incheon. Kota ini mengalami lonjakan tajam dalam pencurian over-the-counter yang berkaitan dengan USDT tahun ini. Polisi melaporkan bahwa semakin banyak trader cryptocurrency bersedia melakukan transaksi dengan harga miring untuk stablecoin yang dipatok pada USD setelah berkomunikasi di ruang obrolan terbuka di aplikasi chatting seperti KakaoTalk dan Telegram. Sayangnya, dalam banyak kasus, transaksi ini ternyata palsu, dan para penipu sering melarikan diri dengan ribuan dolar AS dalam bentuk tunai setelah menipu korban.

Kasus Terkait Lainnya

Di tempat lain di negara ini, cabang Pengadilan Tinggi Seoul telah memberikan jaminan kepada Ahn Sung-hyun, mantan pegolf profesional Korea Selatan yang dituduh menyuap pejabat bursa cryptocurrency untuk membantu pendaftaran altcoin. Yonhap melaporkan bahwa pengadilan memberlakukan larangan bepergian kepada Ahn dan memerintahkan agar ia membayar bon jaminan sebesar 50 juta KRW (sekitar $36.493). Ahn terkenal sebagai suami dari bintang K-pop Sung Yu-ri, mantan anggota grup wanita terkenal Fin.K.L. Pemain golf tersebut sebelumnya dijatuhi hukuman penjara terkait kasus penggelapan pada bulan Desember tahun lalu, dengan hukuman empat tahun enam bulan. Tim hukumnya kini telah mengajukan banding atas putusan tersebut.