Polisi Korea Selatan Selidiki Jaringan Uang Palsu yang Menargetkan Pedagang Cryptocurrency

5 jam yang lalu
2 menit baca
1 tampilan

Investigasi Penipuan Uang Palsu di South Chungcheong

Polisi di Provinsi South Chungcheong sedang menyelidiki sebuah kelompok kriminal yang dituduh memproduksi uang kertas won Korea palsu dan menggunakannya untuk menipu pedagang cryptocurrency selama transaksi tatap muka. Menurut laporan Chosun Ilbo, kelompok tersebut ditemukan memiliki 9.188 lembar uang palsu 50.000 won, dengan nilai sekitar 459,4 juta won (sekitar $330.000) tahun lalu.

Metode Penipuan

Para penyidik menyatakan bahwa para tersangka mencetak uang tersebut menggunakan printer warna dan menghubungi pedagang crypto secara online untuk mengatur pertukaran uang tunai dengan aset digital secara langsung. Skema ini terungkap ketika seorang calon korban menyadari kualitas buruk uang tersebut selama pertemuan di Kota Asan dan menolak untuk menyelesaikan transaksi, lalu melaporkannya kepada polisi.

Risiko Uang Palsu dalam Transaksi Cryptocurrency

Penggunaan uang palsu dalam transaksi cryptocurrency bukanlah hal baru. Penipuan semacam ini memanfaatkan kecepatan dan informalitas perdagangan tatap muka, di mana jumlah uang yang besar dapat berpindah tangan dengan cepat dan verifikasi uang kertas mungkin terbatas. Hong Kong, khususnya, mengalami gelombang kasus serupa musim panas lalu, menunjukkan bagaimana mata uang palsu telah menjadi risiko berulang di pasar crypto over-the-counter.

Kasus Serupa di Hong Kong

Dalam salah satu kasus di Hong Kong pada Juli 2024, polisi menangkap tiga orang yang dituduh menipu seorang pengusaha sebesar $400.000 dalam USDT di Mong Kok, sebuah distrik komersial yang populer. Petugas menyita lebih dari 11.000 lembar uang palsu dalam penggerebekan tersebut, melebihi jumlah total uang palsu yang disita di Hong Kong selama tahun sebelumnya.

Penangkapan Tersangka di Korea Selatan

Dalam kasus di Korea Selatan ini, tiga pria berusia 30-an dan 40-an, yang hanya diidentifikasi sebagai Mr. A, Mr. B, dan Mr. C, ditangkap sehubungan dengan skema tersebut. Polisi menangkap Mr. A dan Mr. C pada bulan Oktober dan November lalu, sementara Mr. B melarikan diri ke Kamboja. Sebuah pemberitahuan merah Interpol dikeluarkan untuk penangkapannya, dan ia ditahan saat kembali ke Korea Selatan melalui Bandara Incheon dari China pada 5 November tahun ini.

Penyelidikan dan Penghargaan

Para penyidik menyatakan bahwa para tersangka mengklaim mereka melakukan kejahatan untuk menutupi biaya hidup saat menganggur. Mr. A dan Mr. B telah didakwa, sementara Mr. C masih dalam penyelidikan setelah surat perintah penangkapannya awalnya ditolak. Polisi mengatakan mereka berencana untuk mengajukan kembali setelah penyelidikan tambahan selesai.

Petugas yang terlibat dalam kasus ini menerima penghargaan dari Bank of Korea pada hari Jumat karena mencegah penyebaran uang palsu. Bank sentral, yang memberikan penghargaan dua kali setahun, menyatakan bahwa tim tersebut memberikan kontribusi signifikan dalam menangkap para pemalsu.

Peringatan untuk Publik

Dalam sebuah pernyataan, bank tersebut mendesak publik untuk memeriksa uang tunai dengan hati-hati di area yang terang, memeriksa gerakan hologram saat menghitung uang kertas, dan segera melaporkan uang palsu yang dicurigai. Bank juga menunjuk pada aplikasi deteksi uang palsu yang telah diperbarui sebagai alat untuk memverifikasi uang kertas.

Peningkatan Kejahatan Terkait Cryptocurrency

Kasus ini muncul di tengah peningkatan kejahatan yang terkait dengan interaksi tatap muka. Selama setahun terakhir, pihak berwenang dan ahli keamanan telah memperingatkan tentang peningkatan serangan yang disebut “serangan kunci Inggris”, yang merupakan serangan fisik yang bertujuan untuk memaksa korban membuka dompet crypto atau mentransfer dana. Jameson Lopp, kepala teknologi dari perusahaan keamanan crypto Casa, telah mendokumentasikan setidaknya 66 serangan fisik terkait crypto pada tahun 2025 sejauh ini, termasuk penculikan dan perampokan rumah yang menargetkan investor, influencer, dan bahkan anggota keluarga mereka.