Dukungan Terhadap Mata Uang Kripto
Dengan maraknya dukungan terhadap mata uang kripto di bawah kepemimpinan kedua Donald Trump, SEC (Securities and Exchange Commission) tampaknya semakin agresif dalam mempromosikan industri ini. Namun, Caroline Crenshaw, satu-satunya komisaris Demokrat yang tersisa di agensi tersebut, mulai mempertanyakan apakah pendekatan ini terlalu berat sebelah dalam mendukung sektor kripto.
Kritik Terhadap Pendekatan SEC
Dalam sebuah meja bundar yang membahas pemindahan sekuritas tradisional ke teknologi blockchain, Crenshaw mengungkapkan keprihatinan tentang undangan yang diberikan kepada perusahaan keuangan untuk berdiskusi di markas SEC mengenai adopsi teknologi blockchain. Menurutnya, langkah ini bisa dianggap sebagai upaya berlebihan.
Beberapa mantan pejabat SEC dari kalangan Demokrat juga mulai terang-terangan meragukan motivasi dukungan Partai Republik terhadap kripto. Mereka berpendapat bahwa pengecualian sektor ini dari regulasi sekuritas dapat berpotensi mengurangi perlindungan konsumen dalam pasar keuangan tradisional.
Pernyataan Crenshaw
“Tidak ada yang meragukan bahwa SEC seharusnya tetap menjadi regulator yang netral terhadap teknologi,” ungkap Crenshaw. “Mengapa kita harus mengidentifikasi bentuk tertentu dari blockchain sebagai pilihan unggulan untuk diterapkan? Mengapa fokus kita harus khusus pada blockchain dan bukan pada teknologi buku besar terdistribusi lainnya?”
Crenshaw juga menjelaskan bahwa upaya regulasi untuk mendorong adopsi blockchain dan bentuk-bentuk tertentu darinya dapat diartikan sebagai pemerintah yang ikut campur dalam menentukan pemenang dan pecundang di pasar.
Perwakilan dari Institusi Besar
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai institusi besar seperti BlackRock, Nasdaq, Fidelity, dan Franklin Templeton. Mereka telah menunjukkan minat untuk menawarkan sekuritas melalui jaringan blockchain.
Pernyataan Ketua SEC
Dalam sambutannya, ketua SEC Paul Atkins menyebutkan potensi kripto untuk merevolusi pasar keuangan tradisional. Ia menyoroti bahwa teknologi blockchain memiliki kemampuan untuk membuka peluang baru bagi sekuritas dan menciptakan aktivitas pasar yang belum pernah dipertimbangkan sebelumnya oleh regulasi yang ada.
Salah satu keuntungan utama dari tokenisasi pasar sekuritas tradisional adalah meningkatnya efisiensi dan aksesibilitas pasar. Dalam teori, blockchain memungkinkan penyelesaian transaksi secara instan, yang biasanya membutuhkan waktu sehari untuk diselesaikan, meningkatkan aksesibilitas pasar. Namun, Crenshaw segera menanggapi pernyataan ini dengan menyatakan bahwa keterlambatan penyelesaian transaksi yang saat ini ada di Wall Street justru memberikan keuntungan penting.
Keuntungan Sistem Saat Ini
Keuntungan ini mencakup fleksibilitas untuk menangguhkan transaksi dalam kasus penipuan atau ancaman terhadap keamanan nasional, serta secara signifikan mengurangi jumlah transaksi yang perlu diselesaikan, sekitar 98%.
“Sistem saat ini mampu menangani volume transaksi yang sangat besar,” tambahnya. “Itulah mengapa pasar kita tetap stabil dengan volume perdagangan yang terus tinggi dan mencapai rekor dalam beberapa minggu terakhir tanpa mengalami kegagalan besar.”
Crenshaw juga mempertanyakan kemampuan jaringan blockchain untuk menyelesaikan setiap perdagangan saham secara langsung dan dalam waktu nyata, mempertanyakan apakah hal itu tidak akan menyebabkan kemacetan dalam jaringan.
Pendapat Komisioner Lain
Dalam pernyataan terpisah pada hari yang sama, Komisioner SEC Hester Peirce, yang memimpin tim tugas kripto agensi, memuji teknologi blockchain sebagai alat yang berpotensi merevolusi pasar sekuritas, mirip dengan dampak internet. Namun, ia menambahkan bahwa rekannya dari kalangan Demokrat mungkin memiliki poin valid mengenai perlunya kehati-hatian dalam integrasi transaksi kripto instan di Wall Street.
“Seperti yang diungkapkan Komisioner Crenshaw, ada alasan mengapa hal tersebut mungkin tidak selalu menjadi pilihan yang tepat untuk kita pertimbangkan,” tutur Peirce. “Namun, saya percaya potensi ini harus tetap menjadi bahan pemikiran kita.”