Reaksi CTO Ripple Terhadap Gugatan Coinbase: Apa yang Terjadi?

12 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Diskusi David Schwartz tentang Pasar Prediksi Coinbase

David Schwartz, CTO Ripple, turut serta dalam diskusi di platform X mengenai pasar prediksi yang baru diluncurkan oleh Coinbase. Pada hari Jumat, Coinbase mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan gugatan di beberapa negara bagian kunci di AS, termasuk Connecticut, Michigan, dan Illinois. Langkah ini diambil tidak lama setelah Coinbase memperkenalkan pasar prediksinya yang didukung oleh operator pasar prediksi berbasis AS, Kalshi.

Rencana Peluncuran dan Gugatan Coinbase

Dalam pembaruan sistem yang dirilis pada 17 Desember, Coinbase menyatakan bahwa mereka akan mulai menawarkan kepada pelanggan kemampuan untuk memperdagangkan kontrak acara di platformnya melalui kemitraan dengan Kalshi. Coinbase berencana untuk meluncurkan perdagangan kontrak acara kepada pelanggannya di seluruh Amerika Serikat mulai Januari 2026, yang menjadi salah satu alasan di balik gugatan tersebut. Negara bagian seperti Illinois memiliki undang-undang yang menurut Coinbase berusaha mencegah kliennya mengakses kontrak acara, yang didefinisikan oleh bursa cryptocurrency sebagai “sejenis instrumen derivatif yang diatur secara luas oleh hukum federal dan hanya dapat diperdagangkan di bursa yang terdaftar secara federal dalam transaksi yang difasilitasi oleh perantara yang terdaftar secara federal.”

Coinbase mengajukan gugatan untuk mencegah penerapan hukum perjudian yang dianggap tidak sah terhadap kontrak acara. Seorang pengguna di X memprediksi bahwa Coinbase mungkin kalah dalam gugatan-gugatannya, yang memicu diskusi tentang apa yang sebenarnya mendefinisikan kontrak acara.

“Anda membingungkan kontrak dengan acara yang mendasari kontrak tersebut. Apakah kontrak tersebut merupakan derivatif tergantung pada sifat acara yang mendasarinya,”

tulisnya.

Tanggapan David Schwartz

Menanggapi asumsi yang salah yang muncul dalam percakapan di X, Schwartz menjelaskan,

“Anda membingungkan kontrak dengan acara yang mendasari kontrak tersebut.”

CTO Ripple menambahkan,

“Apakah kontrak tersebut merupakan derivatif tergantung pada sifat acara yang mendasarinya. Kontrak acara didefinisikan sebagai instrumen derivatif yang memungkinkan pihak-pihak untuk memperdagangkan prediksi mereka tentang apakah suatu acara di masa depan yang mungkin terkait dengan ekonomi, pemilihan, iklim, olahraga, atau hal lain yang berpotensi memiliki konsekuensi komersial akan terjadi.”

Berita Terkait XRP

Di sisi lain, dalam berita terkait XRP, Protokol Peminjaman XRPL, sebuah sistem baru berbasis protokol yang memungkinkan peminjaman di ledger untuk institusi, sedang dalam tahap pengembangan. Sistem ini juga memungkinkan pemegang XRP untuk mendapatkan hasil setara institusi. Amandemen yang relevan diharapkan akan masuk ke pemungutan suara validator pada akhir Januari 2026, menandai langkah besar menuju pengaktifan pasar kredit berbasis protokol di XRPL.