Ripple Donasikan Patung ‘Skull of Satoshi’ untuk Mendorong Persatuan dengan Komunitas Bitcoin

3 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
3 tampilan

Ripple Sumbangkan Patung Kontroversial “Skull of Satoshi” kepada Komunitas Bitcoin

Ripple baru-baru ini menyumbangkan patung kontroversial berjudul “Skull of Satoshi” kepada komunitas Bitcoin sebagai langkah simbolis untuk mendorong persatuan lintas-jaringan. Donasi ini dilakukan pada Konferensi Bitcoin yang berlangsung pada 28 Mei, dan menandai momen kolaboratif yang tidak terduga antara dua rival lama dalam industri cryptocurrency.

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menyebut langkah ini sebagai isyarat simbolis untuk mempromosikan dialog dan solidaritas di seluruh ekosistem blockchain. Ia menekankan bahwa patung tersebut kini menjadi monumen ketahanan Bitcoin dan janji kolektif industri cryptocurrency. Garlinghouse menambahkan,

“Saya berharap isyarat ini mengingatkan kita semua bahwa kami (BTC, XRP, dan komunitas kripto lainnya) memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang kami duga.”

Perkembangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara komunitas Bitcoin dan XRP, terutama terkait pendekatan regulasi dan perdebatan mengenai penggunaan energi.

Tentang ‘Skull of Satoshi’

Patung ini diciptakan oleh seniman asal Kanada, Benjamin Von Wong, pada tahun 2023 sebagai bagian dari kampanye “Change the Code” yang digelar oleh Greenpeace USA. Kampanye tersebut bertujuan mendorong para pengembang Bitcoin untuk beralih dari model proof-of-work (PoW) yang banyak mengkonsumsi energi ke sistem proof-of-stake (PoS) yang lebih berkelanjutan, sistem yang telah diadopsi oleh Ethereum pada tahun 2022.

Patung ini berfungsi untuk membangkitkan kesadaran tentang dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh mekanisme konsensus PoW Bitcoin. Patung ini menampilkan sosok coder berbentuk bayangan di bawah tengkorak yang terbuat dari limbah elektronik, dengan latar belakang pemandangan industri yang menggambarkan penggunaan energi.

Namun, kampanye tersebut menghadapi perlawanan keras dari komunitas Bitcoin, yang merasa bahwa aksi tersebut ditujukan untuk mencemarkan nama baik cryptocurrency terbesar ini. Kritik semakin meningkat ketika terkuak bahwa salah satu pendiri Ripple, Chris Larsen, telah menyumbangkan $5 juta untuk mendukung kampanye tersebut. Beberapa pihak berpendapat bahwa ini memperkuat dugaan keterlibatan Ripple dalam upaya mendiskreditkan Bitcoin.

Meski begitu, Von Wong tetap berpendapat bahwa karyanya tidak dimaksudkan untuk menyerang Bitcoin; sebaliknya, ia berharap karya seni ini dapat menginspirasi industri untuk mengadopsi sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan tanpa mengorbankan nilai-nilai inti Bitcoin—keamanan, desentralisasi, dan ketahanan terhadap sensor.

Reaksi Komunitas

Donasi Ripple ini telah membagi pendapat dalam komunitas cryptocurrency, dengan pendukungnya melihatnya sebagai upaya tulus untuk membangun jembatan antara dua jaringan blockchain. Di sisi lain, pendukung Bitcoin berargumen bahwa langkah Ripple hanyalah isyarat kosong, terutama mengingat sejarah keselarasan Ripple dengan narasi anti-BTC.

Kepala riset aset digital di VanEck, Matthew Sigel, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap karya tersebut dan mengatakan bahwa Ripple seharusnya meminta maaf atas dukungan mereka sebelumnya terhadap kampanye anti-Bitcoin.

Anggota komunitas lain pun berbagi perasaan yang sama, termasuk pendukung Bitcoin Pierre Rochard, yang mengingatkan bahwa serangan Ripple terhadap Bitcoin justru semakin memperkuat posisi Bitcoin. Ia menyatakan,

“Brad, seranganmu terhadap Bitcoin hanya membuatnya semakin kokoh. Bitcoin itu anti-fragile.”