Sekretaris Keuangan Hong Kong: Potensi Stablecoin Dapat Dipatok pada Renminbi dengan Pertimbangan Kebijakan Moneter dan Nilai Tukar

6 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
2 tampilan

Regulasi Stablecoin di Hong Kong

Sekretaris Keuangan dan Direktur Biro Keuangan Pemerintah Wilayah Administratif Khusus Hong Kong, Christopher Hui, dalam wawancaranya di Forum Lujiazui, menjelaskan bahwa penggunaan stablecoin sejatinya bertujuan untuk kembali pada esensi keuangan, yaitu membantu mengatasi permasalahan dalam kegiatan ekonomi. Ia menyatakan bahwa hal ini tidak hanya sekadar mengejar penerapan teknologi atau mencari interoperabilitas semata.

Ketentuan Regulasi

Regulasi penerbitan stablecoin di Hong Kong sama seperti regulasi lembaga keuangan lainnya, dengan tiga ketentuan utama:

  1. Penerbit stablecoin harus memiliki modal yang cukup.
  2. Saat penerbit menukarkan uang dengan pemegang stablecoin, dana cadangan harus selalu setara atau lebih dari nilai mata uang yang menjadi acuan stablecoin yang belum ditebus.
  3. Jika pemegang stablecoin ingin menukar kembali ke mata uang dasar dengan penerbit, proses ini harus diselesaikan dalam waktu satu hari perdagangan atau satu hari kerja.

Pandangan mengenai Potensi Stablecoin

Christopher Hui juga menyampaikan pandangannya mengenai potensi stablecoin dalam mempercepat internasionalisasi Renminbi. Ia mengatakan bahwa, dari perspektif regulasi, kemungkinan ini tidak dapat diabaikan. “

Logika regulasi di Hong Kong sangat jelas, kami mengikuti apa yang tertulis dalam undang-undang, dan undang-undang kami memungkinkan stablecoin dipatok pada berbagai mata uang sah sebagai referensi. Namun, jika ide ini akan direalisasikan, perlu mempertimbangkan nilai tukar nasional serta kebijakan moneter secara keseluruhan.

Ia menekankan bahwa meskipun terdapat landasan hukum yang ada, implementasi spesifik memerlukan analisis yang mendalam terkait risiko dan pertimbangan pro dan kontra secara komprehensif.