Regulasi Baru Otoritas Moneter Singapura untuk Penyedia Layanan Token Digital
Singapura, yang terletak di jantung Asia, telah menjadi tujuan utama bagi para pengusaha Web3 global berkat kebijakan keuangan yang terbuka namun berhati-hati. Namun, negara ini kini mengalami perubahan regulasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada 30 Mei 2025, Otoritas Moneter Singapura (MAS) secara resmi merilis dokumen yang merespons regulasi untuk penyedia layanan token digital (DTSP), menandakan bahwa regulasi baru akan berlaku sepenuhnya pada 30 Juni.
Kebijakan ini tidak hanya tidak memberikan periode transisi, tetapi juga menetapkan standar lisensi yang sangat terbatas serta tanggung jawab pidana, hampir secara mendadak mengakhiri status Singapura sebagai surga kripto.
Poin Kunci dari Regulasi Baru
- Dapatkan lisensi atau hentikan layanan sebelum akhir bulan. Dokumen yang dirilis oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengharuskan setiap individu atau institusi yang beroperasi di Singapura dan menyediakan layanan token digital ke luar negeri untuk memperoleh lisensi DTSP berdasarkan Pasal 137 Undang-Undang Layanan Keuangan dan Pasar (FSM Act). Jika tidak, operasi tersebut akan dianggap ilegal.
- Perusahaan yang terpengaruh: Perusahaan Web3 yang paling terpengaruh adalah mereka yang tidak memegang lisensi DTSP tetapi memiliki entitas, kantor, atau anggota tim inti di Singapura.
- Cara memperoleh lisensi DTSP: Kesulitan dalam memperoleh lisensi DTSP sangat tinggi. MAS menegaskan bahwa lisensi hanya akan diberikan dalam keadaan yang sangat terbatas, dan pemohon harus menunjukkan sistem kontrol anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme yang baik.
- Pekerja jarak jauh: Ketatnya regulasi baru DTSP membuat pekerja jarak jauh yang bekerja di Singapura tetapi melayani pelanggan luar negeri harus mematuhi kewajiban lisensi.
- Regulasi ketelitian pelanggan (CDD): Semua individu atau institusi yang mengajukan lisensi DTSP diminta untuk membangun sistem CDD yang efektif untuk mengatasi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.
- Pelaporan insiden: Pemegang lisensi DTSP diwajibkan untuk melaporkan aktivitas mencurigakan dalam waktu lima hari kerja dan setiap insiden besar dalam satu jam.
- Perusahaan berlisensi yang aman: Hanya jumlah yang sangat terbatas dari perusahaan, umumnya perusahaan besar yang sudah dikenal, yang telah mendapatkan lisensi DTSP.
- Langkah menjaga reputasi keuangan: MAS berupaya mencegah dampak sistemik terhadap reputasi keuangan Singapura dan percaya bahwa lebih baik untuk mencegah risiko daripada berisiko kehilangan reputasi negara.
“Masalah terbesar bukan berasal dari penetrasi langsung ke dalam sistem keuangan lokal, tetapi dari penyalahgunaan institusi yang menjadikan Singapura terlihat sebagai yurisdiksi yang buruk dalam pengaturan.”
Dengan regulasi yang lebih ketat ini, MAS berharap untuk menyaring entitas yang berisiko tinggi dalam industri Web3 dan mengurangi risiko reputasi serta sistemik yang dapat ditimbulkan dari aktivitas tersebut.