Serangan Fisik Terkait Cryptocurrency Meningkat 169% dalam Enam Bulan

23 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Serangan Fisik Terhadap Pemegang Cryptocurrency Meningkat

Serangan fisik yang menargetkan pemegang Bitcoin dan cryptocurrency meningkat dengan pesat, menurut data terbaru yang dilaporkan oleh salah satu pendiri CASA, Jameson Lopp. Sejak akhir Februari, telah tercatat 35 insiden kekerasan baru secara global, meningkat 169% hanya dalam enam setengah bulan, seperti yang dilaporkan oleh Forbes. Peningkatan ini menambah tren yang sudah mengkhawatirkan, seiring dengan terus berkembangnya pasar cryptocurrency.

Statistik Serangan di Tahun 2025

Di tahun 2025, serangan terkait cryptocurrency telah meningkat 33% dibandingkan tahun lalu. Total, 48 serangan telah terjadi sejauh ini di tahun 2025, menandai peningkatan 33% dibandingkan dengan seluruh tahun 2024. Prancis sendiri mencatat 14 dari insiden yang dilaporkan tahun ini. Korban bervariasi, mulai dari pemegang dan pedagang ritel hingga eksekutif di industri cryptocurrency, yang menunjukkan luasnya ancaman ini.

Kasus Penculikan di Cambridge

Salah satu kasus yang paling mengganggu terjadi pada 6 September di Cambridge, Kanada, di mana seorang pemuda diculik dengan senjata dan dipaksa untuk mentransfer dana ke dompet cryptocurrency.

“Dia dipaksa untuk menyetor sejumlah besar uang ke akun cryptocurrency,”

kata petugas polisi Waterloo Regional, Chris Iden. Meskipun korban mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa, para tersangka, yang digambarkan sebagai empat pria kulit hitam dalam van berwarna gelap, hingga kini masih belum teridentifikasi.

Pentingnya Keamanan dalam Investasi Cryptocurrency

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Lopp menekankan bahwa keamanan adalah target yang selalu bergerak bagi pemegang aset digital.

“Lanskap keamanan terus berubah,”

ujarnya.

“Ini adalah aspek yang harus diperhatikan oleh setiap investor yang bijaksana, karena kelas aset ini sangat tidak memaafkan kesalahan.”

Lopp percaya bahwa peningkatan nilai Bitcoin adalah pedang bermata dua.

“Nilainya semakin tinggi, sehingga ada lebih banyak penjahat yang berusaha mengambilnya dari Anda,”

katanya. Namun, perbaikan dalam alat penyimpanan mandiri dan praktik terbaik juga telah berkembang secara signifikan.

“Kami telah sangat meningkatkan praktik keamanan terbaik kami selama bertahun-tahun untuk melawan penyerang yang semakin cerdas,”

tambahnya.

Alternatif Penyimpanan yang Lebih Aman

Dia mencatat bahwa ETF bisa menjadi alternatif yang lebih aman bagi mereka yang hanya ingin terpapar pada harga.

“Anda mengorbankan hal-hal seperti risiko rekayasa sosial dan risiko manajemen kunci yang buruk untuk risiko bahwa kustodian mungkin menjadi korban serangan atau kerugian semacam itu,”

jelas Lopp.

Saran untuk Pengguna Cryptocurrency

Untuk membantu pengguna tetap aman, penulis laporan menawarkan beberapa saran sederhana:

  • Jangan menjadi ‘orang Bitcoin’ di komunitas Anda.
  • Hindari mempublikasikan kepemilikan, terutama di media sosial.
  • Pengguna penyimpanan mandiri harus meluangkan waktu untuk memahami dasar-dasar keamanan seperti perlindungan frasa benih, frasa sandi, dan menggunakan dompet multisig dengan perangkat penandatangan yang terpisah secara geografis.
  • Hindari sistem penyimpanan yang terlalu kompleks yang mungkin menjadi tidak dapat diakses bahkan oleh pemiliknya.
  • Pertimbangkan keseimbangan antara penyimpanan mandiri dan kustodi yang didelegasikan tergantung pada profil risiko individu.

Prancis sebagai Hotspot Kejahatan Cryptocurrency

Prancis telah menjadi hotspot untuk kejahatan ini, dengan 14 dari 50 serangan kunci global tercatat di sana selama setahun terakhir. Polisi Maroko pada bulan Juni menangkap seorang tersangka yang dituduh menculik eksekutif cryptocurrency. Di Prancis, ayah seorang jutawan cryptocurrency diserang secara brutal. Di New York, seorang turis disiksa selama lebih dari dua minggu saat para penculik mencoba untuk mendapatkan kredensial Bitcoin-nya.