Strategi Sei di Asia: Kepatuhan Pertama, Institusi Selanjutnya

4 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Ekspansi Blockchain Layer-1 Sei di Asia

Blockchain Layer-1 Sei memanfaatkan rezim lisensi Jepang dan kemitraan dengan institusi global sebagai dasar ekspansinya ke Asia, menurut Lee Zhu, Direktur Pertumbuhan Jaringan untuk APAC. Dalam wawancara dengan Decrypt menjelang minggu padat di Token2049 di Singapura, Zhu menyatakan bahwa Sei telah mendapatkan persetujuan yang diperlukan di Jepang tahun lalu, yang memungkinkan pencatatan di Binance Japan dan OKX Japan.

Proses Lisensi dan Peluang Pasar

Proses lisensi pertukaran di Jepang dikenal sebagai salah satu yang paling ketat di dunia, menjadikannya sebagai peluang langka bagi blockchain Layer-1 untuk memasuki pasar. Penawaran institusi Sei didukung oleh penerapan USDC asli Circle di Sei dan upaya tokenisasi yang dipimpin oleh Apollo melalui Securitize.

Integrasi dan Produk Terstruktur

Zhu menjelaskan bahwa integrasi ini mengurangi gesekan bagi pertukaran dan membuka “gerbang” untuk produk terstruktur dan derivatif. Berbeda dengan pesaingnya, seperti Solana dan Sui, Sei menggabungkan tolok ukur throughput tinggi dengan kompatibilitas EVM, langkah yang menurut Zhu menghilangkan biaya perpindahan bagi 90% pengembang yang sudah menggunakan Solidity.

Regulasi dan Pertumbuhan di APAC

“Regulasi yang lebih jelas di pasar ini membantu tim menentukan jalur terbaik ke depan dan mengalokasikan sumber daya secara efektif,” kata Zhu. “Dengan tetap patuh dan responsif terhadap perubahan regulasi, Sei bertujuan untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut dan memastikan kesuksesan jangka panjang di wilayah APAC.”

Posisi di Pasar Korea dan Sektor GameFi

Di Korea, Sei berada di antara tiga besar berdasarkan volume perdagangan, meskipun kapitalisasi pasarnya lebih rendah dan Total Value Locked (TVL) dibandingkan dengan pesaing yang lebih besar. Zhu juga menunjukkan adanya pertumbuhan di sektor GameFi dan SocialFi, di mana Sei, pada beberapa hari tertentu, telah melampaui Solana dalam hal pengguna aktif harian.

Strategi Masa Depan dan Ketahanan Pasar

Zhu menggambarkan 12 bulan ke depan sebagai keseimbangan antara dua jalur: mengintegrasikan institusi melalui tokenisasi Real World Assets (RWA) dan membangun basis pengembang yang lebih luas di pusat bakat yang kaya seperti Vietnam dan Indonesia. Dia menekankan bahwa meskipun throughput tinggi “adalah filter” untuk institusi, tanpa kapasitas, “Anda bahkan tidak bisa masuk ke pintu.”

“Dalam crypto, jika Anda bertahan, Anda memiliki peluang lebih besar untuk sukses,” katanya.