SWIFT Memicu Adopsi Utama dengan Uji Pembayaran Stablecoin Berbasis Ethereum

4 jam yang lalu
2 menit baca
1 tampilan

SWIFT dan Uji Coba Pembayaran On-Chain

SWIFT, sebagai tulang punggung sistem pesan keuangan global, telah memulai uji coba pembayaran dan pengiriman pesan on-chain menggunakan jaringan Layer 2 Ethereum, yaitu Linea. Langkah ini menandakan integrasi yang semakin dalam antara keuangan tradisional dan teknologi blockchain. Menurut laporan, proyek ini melibatkan lebih dari selusin bank global, termasuk BNP Paribas dan BNY Mellon, yang sedang mengeksplorasi penggunaan token seperti stablecoin untuk penyelesaian transaksi.

Signifikansi Uji Coba Blockchain

Uji coba ini merupakan langkah signifikan bagi SWIFT, yang menghubungkan lebih dari 11.000 lembaga keuangan dan memproses miliaran pesan setiap tahunnya. Secara tradisional, SWIFT berfungsi sebagai layanan pesan yang aman untuk mentransmisikan instruksi pembayaran antar bank. Uji coba blockchain ini bertujuan untuk mendefinisikan ulang proses pembayaran internasional dengan fokus pada fungsi pesan dan penyelesaian on-chain, di mana stablecoin antar bank berfungsi sebagai model untuk menyelesaikan transaksi langsung di infrastruktur blockchain.

SWIFT menekankan bahwa upaya ini melampaui sekadar pengiriman transfer uang digital, dan memperluas perannya ke dalam aktivitas on-chain yang lebih komprehensif. Eksperimen blockchain ini berusaha untuk memperluas peran SWIFT dalam transfer nilai langsung, yang berpotensi mengurangi ketergantungan pada banyak perantara dan menyederhanakan proses penyelesaian internasional. Perlu dicatat bahwa Linea dipilih karena teknologi zk-rollup-nya, yang menawarkan transaksi dengan biaya rendah dan throughput tinggi, sambil tetap menjaga keamanan Ethereum. Desain ini juga menekankan privasi data melalui bukti kriptografi yang canggih, fitur yang sangat penting bagi bank yang harus mematuhi persyaratan kepatuhan yang ketat.

Transformasi Pembayaran Internasional

Meskipun eksperimen ini mungkin memakan waktu beberapa bulan untuk terwujud, para peserta industri menganggapnya sebagai langkah teknologi yang signifikan untuk sektor antar bank. Sumber dari dunia perbankan menggambarkannya sebagai “transformasi signifikan” untuk pembayaran internasional, yang saat ini masih bergantung pada perantara dan infrastruktur warisan yang rumit.

Kolaborasi dengan Linea juga melanjutkan eksperimen sebelumnya oleh SWIFT dalam interoperabilitas blockchain. Dalam beberapa tahun terakhir, jaringan ini telah bermitra dengan Chainlink untuk menguji solusi komunikasi lintas rantai. Pada Agustus 2023, SWIFT menerbitkan hasil dari serangkaian uji coba yang memeriksa bagaimana nilai yang ter-tokenisasi dapat ditransfer antara blockchain publik dan privat. Pada saat itu, organisasi tersebut menyatakan bahwa temuan ini dapat membantu mengurangi hambatan yang telah memperlambat ekspansi pasar aset ter-tokenisasi, menciptakan kondisi bagi mereka untuk berkembang lebih efisien di tingkat global saat mereka terus matang.

Peran Ethereum dan Stablecoin

Bagi Ethereum, proyek ini memperkuat perannya yang sentral dalam eksperimen keuangan. Linea, yang diluncurkan oleh Consensys, dirancang untuk meningkatkan skala Ethereum melalui zk-rollups, dan ekosistemnya didukung oleh token LINEA, yang memberikan imbalan kepada staker ETH yang terhubung ke jaringan. Dengan memanfaatkan keamanan Ethereum sambil memperkenalkan solusi yang efisien biaya, platform Layer 2 ini telah memposisikan dirinya sebagai jembatan antara keuangan tradisional dan sistem terdesentralisasi.

Stablecoin kini bergerak dari instrumen crypto niche menuju arus utama keuangan global, dengan adopsi yang semakin cepat di berbagai sektor teknologi, pembayaran, dan perbankan. Pasar stablecoin kini melebihi $230 miliar dalam nilai, dipimpin oleh Tether (USDT) dan Circle (USDC), menurut Morningstar DBRS. Kenaikan ini didorong oleh kecepatan dan efisiensi biaya: transaksi diselesaikan secara instan dengan biaya minimal, dibandingkan dengan biaya hingga $50 dan penundaan beberapa hari pada jalur tradisional seperti SWIFT atau transfer kawat.

Regulasi dan Perkembangan Sektor

Regulasi juga mulai membentuk kembali sektor ini. Setelah AS mengesahkan undang-undang stablecoin federal pertamanya pada bulan Juli, banyak bank sedang mempertimbangkan peluncuran token mereka sendiri. Analis memperingatkan bahwa penggunaan yang luas dari stablecoin dapat mengalihkan simpanan dan pendapatan pembayaran dari bank tradisional, dengan Bank untuk Penyelesaian Internasional mencatat bahwa stablecoin sudah menyumbang 1,5% dari simpanan di AS.

Teknologi besar juga mulai memperhatikan perkembangan ini. Apple, Airbnb, Uber, dan X telah mengadakan pembicaraan awal tentang integrasi stablecoin, sementara Google Cloud telah menerima pembayaran PYUSD. Pada 16 September, Google mengumumkan kerangka pembayaran baru yang berfokus pada AI yang mendukung stablecoin di samping jaringan kartu, yang dikembangkan bersama Coinbase dan Ethereum Foundation. Infrastruktur institusional juga berkembang; Fireblocks, sebuah perusahaan layanan crypto yang bernilai $8 miliar, telah meluncurkan jaringan pembayaran stablecoin dengan lebih dari 40 peserta, termasuk Circle dan Bridge yang dimiliki Stripe. Sistem ini mendukung beberapa stablecoin dan dirancang untuk transaksi lintas batas perusahaan, dengan uji coba yang sedang berlangsung di Jepang.

Secara keseluruhan, langkah-langkah ini menunjukkan sistem keuangan di mana token digital yang terikat dolar beroperasi berdampingan dan berpotensi bersaing dengan jalur perbankan tradisional.