Peringatan tentang Cryptocurrency dan Regulasi Global
Seorang pejabat senior di Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA) memperingatkan bahwa “respon global” terhadap cryptocurrency sangat penting untuk mencegah arbitrase regulasi. Dalam acara DigiAssets 2025, Jane Moore menyatakan bahwa lembaga Inggris tersebut terus memantau perkembangan di Amerika Serikat.
Regulasi dan Budaya Kepatuhan
Hanya sehari sebelumnya, Senat AS telah meloloskan undang-undang kripto utama pertama mereka yang dikenal sebagai GENIUS Act—sebuah kerangka kerja untuk penerbitan dan perdagangan stablecoin.
Moore berargumen bahwa “budaya kepatuhan” di dalam perusahaan aset digital akan menghasilkan produk yang lebih aman bagi konsumen. Lord Chris Holmes, anggota majelis legislatif Inggris, menambahkan bahwa dia percaya “kita sedang memasuki periode yang sangat positif untuk regulasi di Inggris”.
Pentingnya Keterlibatan dalam Regulasi
Namun, dia menekankan bahwa para pemangku kepentingan di ruang aset digital—termasuk investor dan pengusaha—tidak boleh mengeluh tentang regulasi kecuali mereka terlibat dalam konsultasi yang dipimpin oleh FCA. Dalam panel tersebut, dia berpendapat bahwa regulasi yang tepat “bermanfaat bagi inovasi, investasi, konsumen, pencipta, warga negara, dan negara itu sendiri”.
“Satu-satunya pihak yang menginginkan lingkungan tanpa regulasi adalah penipu dan penantang,” ungkap Lord Holmes. “Jika Anda ingin mendirikan, memperluas, dan mengembangkan bisnis yang sah, Anda seharusnya selalu menginginkan regulasi yang tepat.”
Pengaruh Aset Digital ke Depan
Sebagai tambahan, anggota Konservatif tersebut menyatakan bahwa, baik diukur dalam triliunan dolar maupun sebagai persentase dari PDB, pengaruh aset digital hanya akan terus berkembang seiring waktu. “Kami terjun ke ruang ini, kami tertarik dengan ruang ini, dan kami memahami bahwa statistik mana pun yang Anda lihat menunjukkan bahwa aset digital bersifat material dan hanya bergerak ke satu arah,” ujarnya kepada audiens.
Regulasi di Inggris dan Uni Eropa
Kepala Pendapatan Cryptio, Hemant Pandit, juga berpendapat bahwa langkah-langkah regulasi yang diambil di Inggris dan Uni Eropa tetap berpengaruh, meskipun AS “berjalan dengan kecepatan penuh” dan melihat stablecoin sebagai sarana untuk mencapai dominasi dolar. Poin tersebut ditekankan oleh Christian Moor, seorang ahli kebijakan senior di Bank Sentral Eropa. “Akan menarik untuk melihat apakah stablecoin akan menjadi metode pembayaran di ruang ritel di Eropa,” katanya, “dan jika didasarkan pada dolar, itu jelas merupakan masalah serius.”