Wanita Mengaku Bersalah atas Skema Penipuan Bitcoin Senilai $7 Miliar di Inggris

3 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Pengakuan Bersalah atas Pencucian Uang

Warga negara China, Zhimin Qian, mengaku bersalah atas akuisisi dan kepemilikan 61.000 Bitcoin, yang saat ini bernilai hampir $7 miliar, di pengadilan Inggris pada hari Senin. Pengakuan ini mengikuti penyelidikan selama tujuh tahun mengenai pencucian uang internasional, di mana terungkap bahwa Qian, yang juga dikenal sebagai Yadi Zhang, mengorganisir skema investasi penipuan berskala besar yang menipu 128.000 individu.

“Pengakuan bersalah hari ini menandai puncak dari bertahun-tahun penyelidikan yang dilakukan oleh tim Kejahatan Ekonomi Met dan mitra kami,” kata Will Lyne, kepala komando kejahatan ekonomi dan siber Met, dalam sebuah pernyataan. “Ini adalah salah satu kasus pencucian uang terbesar dalam sejarah Inggris dan salah satu kasus cryptocurrency dengan nilai tertinggi di dunia,” tambahnya. “Saya sangat bangga dengan tim ini.”

Skema Penipuan dan Pelarian

Qian menjalankan skema tersebut antara tahun 2014 hingga 2017, menipu individu dan akhirnya mengubah dana yang diperoleh secara ilegal menjadi Bitcoin. Pada tahun 2018, ia melarikan diri dari China dan memasuki Inggris dengan dokumen palsu, kemudian mencoba mencuci uang tersebut melalui pembelian properti dengan bantuan seorang konspirator, Jian Wen.

Met berhasil menyita 61.000 Bitcoin antara tahun 2018 dan 2021 dalam apa yang kini disebut sebagai penyitaan crypto terbesar di dunia. Wen dijatuhi hukuman pencucian uang tahun lalu dan diperintahkan untuk membayar lebih dari $3 juta atas perannya, serta dijatuhi hukuman penjara lebih dari enam tahun.

Tantangan Hukum dan Komitmen Penegakan Hukum

Proses hukum untuk dana yang dipulihkan kini sedang berlangsung, tetapi seorang mitra hukum yang berbasis di Inggris baru-baru ini mengatakan kepada Decrypt bahwa akan menjadi “tantangan besar” bagi investor China untuk menunjukkan klaim kepemilikan yang sah atas dana tersebut.

“Bitcoin dan cryptocurrency lainnya semakin banyak digunakan oleh penjahat terorganisir untuk menyamarkan dan mentransfer aset, sehingga para penipu dapat menikmati hasil dari tindakan kriminal mereka,” kata Robin Weyell, Wakil Kepala Penuntut Umum Crown Prosecution Services, dalam sebuah pernyataan. “CPS berkomitmen untuk bekerja sama dengan penegak hukum dan otoritas penyelidikan untuk membawa keadilan bagi individu dan perusahaan yang terlibat dalam pencucian hasil kejahatan dari penipuan cryptocurrency,” tambahnya.

Qian ditahan dan akan dijatuhi hukuman pada tanggal yang akan ditentukan setelah pengakuan bersalahnya.