Pengesahan GENIUS Act dan Dampaknya di Pasar Keuangan
Berita tentang pengesahan GENIUS Act segera memicu reaksi berantai di pasar keuangan. Penerbit stablecoin, Circle, berhasil terdaftar di Bursa Efek New York dengan performa luar biasa. Pada hari pertama pencatatan, harga sahamnya melambung lebih dari 200%, sementara harga saham saat ini dilaporkan mencapai US$240,6. Jika dibandingkan dengan harga penerbitannya yang sebesar US$31, kenaikannya mencapai angka yang mencengangkan, yaitu 774%, menjadikannya sebagai saham stablecoin pertama yang melejit.
Sementara itu, total kapitalisasi pasar stablecoin telah melampaui US$250 miliar, dan volume transaksi tahunan kini telah melebihi total transaksi Visa dan Mastercard. Jumlah alamat aktif di seluruh dunia telah mencapai 261 juta, menandai stablecoin sebagai elemen penting dalam sistem keuangan digital global.
Kebijakan dan Pertanyaan Strategis
Momen kebijakan ini mirip dengan legislasi internet di tahun 1990-an; siapa pun yang merumuskan regulasi mungkin bukan penggagas inovasi, tetapi seringkali mereka adalah yang mempercepat kematangan. Ketika kebijakan condong pada stabilitas, pasar tidak lagi berjalan di tempat. Dalam pengejaran potensi stablecoin yang dihidupkan oleh GENIUS Act, pertanyaan yang muncul adalah: siapa yang telah mengambil langkah terdepan? Siapa yang akan memperoleh keuntungan? Bagaimana masyarakat bisa mendapatkan bagian dari gelombang ini?
Reaksi Pasar dan Keterlibatan Lembaga Keuangan
Disahkannya GENIUS Act memicu penilaian kembali terhadap seluruh pasar modal. Tidak hanya penerbit stablecoin yang menikmati “dividen regulasi”, tetapi juga lembaga keuangan tradisional dan raksasa teknologi yang berinvestasi di dalamnya, mempercepat langkah mereka untuk berpartisipasi dalam ekosistem stablecoin yang patuh.
Penerbit stablecoin terkemuka, Circle (CRCL), berhasil terdaftar di Bursa Efek New York pada Juni 2025. Dikenal sebagai penerbit terbesar kedua di dunia, USDC, Circle merasakan dampak positif dari dividen kepatuhan yang muncul dari GENIUS Act. Mereka mengikuti regulasi dengan menggunakan surat utang pemerintah AS dan kas sebagai cadangan inti, bersiap untuk menjadi salah satu pelopor US Dollar 2.0.
Di sisi lain, lembaga berlisensi seperti Paxos dan TrustToken (penerbit TUSD) juga mempercepat transisi ke kerangka GENIUS untuk mendapatkan izin sebagai penerbit stablecoin tingkat federal. Sebaliknya, proyek lepas pantai seperti Tron USDD dan Tether USDT yang terdaftar di BVI menghadapi tantangan terkait transparansi dan kepatuhan yang baru, berpotensi menghadapi pembatasan likuiditas dan kemungkinan kehilangan akses ke pasar arus utama.
Munculnya Inovasi dan Kolaborasi
Saham baru seperti SBET (StableBet Technologies) muncul sebagai ketegangan baru dalam pasar yang dipicu oleh GENIUS Act dengan fokus pada stablecoin yang patuh dan transaksi perjudian terdesentralisasi. Sahamnya melonjak setelah pengumuman GENIUS Act, menarik perhatian investor ritel dan institusi.
Lembaga keuangan tradisional seperti JPMorgan mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mengajukan lisensi stablecoin formal, memperluas kolaborasi mereka dengan penerbit yang patuh seperti Circle dan Paxos. Akibatnya, bank-bank besar seperti Goldman Sachs dan Citigroup meningkatkan keterlibatan mereka dalam ekosistem yang berkembang ini, menanggapi lonjakan permintaan untuk transaksi lintas batas yang lebih efisien.
Transformasi di Ekosistem DeFi dan Aset Nyata
Dengan pengesahan GENIUS Act, ekosistem DeFi juga diharapkan mengalami pergeseran signifikan. Proyek yang berfokus pada transparansi dan desentralisasi, seperti MakerDAO dan Uniswap, dapat mengembangkan pangsa pasar mereka seiring dengan regulasi yang lebih jelas. Di sisi lain, proyek yang bergantung pada USDT untuk daya ungkit tinggi akan perlu beradaptasi dengan kebijakan baru ini.
GENIUS Act juga diputihkan pasar trilion melalui tokenisasi aset nyata (RWA), memberikan peluang bagi institusi dan investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan pasar yang lebih luas. Dengan regulasi yang lebih ketat, stablecoin yang dipatok pada aset riil seperti obligasi pemerintah dipandang sebagai langkah awal menuju keamanan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Munculnya stablecoin, terutama USDC dan USDT, sedang membentuk ulang cara kita memandang pembayaran lintas batas, mengatasi masalah biaya dan transparansi yang dihadapi oleh sistem SWIFT yang ada. Banyak inovasi sedang diuji coba oleh raksasa teknologi, termasuk Amazon dan platform-platform lainnya, yang mencari cara untuk mengintegrasikan stablecoin ke dalam sistem pembayaran mereka.
Pentingnya Infrastruktur dan Masa Depan
Sementara itu, akuisisi infrastruktur blockchain yang patuh dan fleksibel menjadi aspek krusial dalam era baru ini. Rantai publik akan beradaptasi dengan kebutuhan regulasi, dan penekanan pada kontrol data dan identitas yang lebih pintar harus diperhitungkan di masa depan dalam dunia crypto yang sangat terdesentralisasi.
GENIUS Act menciptakan fondasi baru untuk industri keuangan digital, membuka pintu bagi penciptaan jaringan yang lebih patuh dan efisien. Ini adalah langkah fundamental menuju stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang di pasar crypto.