Hungaria Terapkan Regulasi Cryptocurrency Terketat di Dunia: Perdagangan Aset Digital Berisiko Penuntutan

11 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
2 tampilan

Regulasi Cryptocurrency di Hungaria

Pada 1 Juli, Hungaria secara resmi menerapkan salah satu regulasi cryptocurrency terketat di dunia. Kebijakan ini memaksa banyak perusahaan fintech besar untuk menghentikan layanan terkait secara sementara dan berpotensi mengkategorikan aktivitas perdagangan aset digital ratusan ribu warganya sebagai tindakan kriminal. Perubahan kebijakan yang signifikan ini telah menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran yang luas di sektor fintech.

Pengumuman dari Revolut

Bank digital yang berbasis di London, Revolut, mengumumkan bahwa mereka “sementara menghentikan layanan cryptocurrency di Hungaria dengan segera hingga pemberitahuan lebih lanjut.” Revolut memiliki lebih dari 2 juta pengguna di Hungaria dan menyatakan bahwa mereka “bekerja untuk melanjutkan layanan secepat mungkin,” meskipun tidak memberikan jadwal spesifik untuk pemulihan.

Penangguhan ini mencakup semua pembelian cryptocurrency baru, aktivitas staking, dan operasi pengisian ulang. Namun, pengguna masih dapat menjual kepemilikan yang ada dan menarik beberapa token ke dompet eksternal. Layanan perbankan Revolut yang lain tidak terpengaruh oleh regulasi ini.

Pelanggaran Kriminal Baru

Regulasi baru di Hungaria telah memperkenalkan dua pelanggaran kriminal baru: “Penyalahgunaan Cryptocurrency” dan “Memberikan Layanan Pertukaran Cryptocurrency Tanpa Izin.” Berdasarkan kode hukum yang telah diamandemen terbaru di Hungaria, individu yang menggunakan layanan perdagangan cryptocurrency yang tidak sah dapat menghadapi hukuman penjara hingga dua tahun untuk aktivitas transaksi dasar.

Jika jumlah transaksi melebihi 50 juta forint Hungaria (sekitar $140.000), hukuman maksimum bisa mencapai tiga tahun; dan jika melebihi 500 juta forint (sekitar $1,4 juta), hukuman maksimum bisa mencapai lima tahun.