Ant Group dan JD.com Hentikan Proyek Stablecoin di Hong Kong: Laporan

4 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
9 tampilan

Penghentian Rencana Penerbitan Stablecoin di Hong Kong

Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran Beijing terhadap munculnya mata uang yang dikendalikan secara pribadi, dua raksasa teknologi Tiongkok, yaitu Ant Group yang didukung oleh Alibaba dan perusahaan e-commerce JD.com, telah menghentikan rencana mereka untuk menerbitkan stablecoin di Hong Kong. Menurut laporan dari Financial Times, kedua perusahaan tersebut sebelumnya telah mengumumkan partisipasi mereka dalam program pilot stablecoin Hong Kong pada musim panas lalu. Namun, kini regulator Tiongkok, termasuk People’s Bank of China (PBoC) dan Cyberspace Administration of China, telah menyarankan agar mereka tidak melanjutkan peluncuran awal stablecoin tersebut.

Kekhawatiran Regulator Tiongkok

Pejabat PBoC mengungkapkan kekhawatiran mengenai kemungkinan kelompok teknologi dan pialang untuk menerbitkan mata uang. Bank sentral tersebut dilaporkan menyatakan keprihatinan tentang apakah perusahaan swasta seharusnya memiliki “hak akhir untuk mencetak uang.” Sikap hati-hati ini kontras dengan antusiasme sebelumnya dari beberapa pejabat Tiongkok, yang melihat stablecoin yang denominasi renminbi sebagai respons strategis terhadap dominasi dolar AS.

Pada bulan Juni, mantan Wakil Menteri Keuangan Zhu Guangyao menyatakan bahwa Amerika Serikat mempromosikan stablecoin untuk mempertahankan dominasi global dolar. Ia juga menyarankan agar Tiongkok memanfaatkan program pilot Hong Kong dan menekankan bahwa stablecoin berbasis renminbi harus dimasukkan ke dalam strategi keuangan nasional negara tersebut.

Minat dan Peringatan Terhadap Stablecoin

Minat terhadap program Hong Kong meningkat pesat selama musim panas. Pejabat juga menyarankan bahwa stablecoin renminbi dapat meningkatkan penggunaan yuan secara internasional. Mantan Gubernur PBoC, Zhou Xiaochuan, telah memperingatkan tentang perlunya kewaspadaan terhadap penggunaan stablecoin yang berlebihan untuk spekulasi aset, mencatat bahwa penyimpangan dapat menyebabkan penipuan dan ketidakstabilan sistem keuangan.

Ia menyerukan penilaian yang cermat terhadap permintaan aktual tokenisasi sebagai dasar teknologi. Mantan gubernur tersebut mempertanyakan potensi stablecoin untuk pembayaran, menyatakan bahwa “tidak ada banyak ruang untuk mengurangi biaya dalam sistem saat ini, terutama dalam pembayaran ritel.”

Langkah Otoritas Moneter Hong Kong

Otoritas Moneter Hong Kong mulai menerima aplikasi dari penerbit stablecoin pada bulan Agustus, menjadikan wilayah tersebut sebagai tempat percobaan untuk eksperimen daratan. Penolakan dari otoritas Tiongkok menyoroti ketegangan regulasi global yang lebih luas seputar stablecoin.