Pengembang Ripple Menggoda Protokol Peminjaman XRP Ledger (XRPL)

14 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
3 tampilan

XRP Ledger: Pasar Kredit On-Chain untuk Institusi

XRP Ledger (XRPL) memposisikan dirinya sebagai pasar kredit on-chain yang ramah regulasi untuk institusi. Dalam sebuah unggahan di platform X, pengembang Ripple, Edward Hennis, mengisyaratkan bahwa XRPL akan segera mendapatkan sistem peminjaman bawaan. Sistem ini dirancang khusus untuk pengguna institusi, bukan untuk pengguna keuangan terdesentralisasi (DeFi) biasa.

Menariknya, protokol peminjaman ini bukanlah aplikasi atau platform DeFi pihak ketiga, melainkan fitur tingkat protokol dari XRPL yang diatur oleh validator. Hal ini akan membuatnya lebih dapat diprediksi dan ramah kepatuhan bagi institusi.

Fitur Kunci dari Sistem Peminjaman

Beberapa fitur kunci dari sistem peminjaman ini meliputi:

  • Opsi kredit jangka tetap
  • Suku bunga tetap
  • Kredit tanpa jaminan

Pinjaman akan memiliki durasi yang berkisar antara 30 hingga 180 hari, sesuai dengan preferensi peminjam. Selain itu, akan ada penilaian risiko peminjam, mirip dengan yang dilakukan oleh bank tradisional. Ini menunjukkan bahwa pinjaman yang diberikan adalah “kredit nyata,” bukan sekadar kolam perjudian DeFi.

Single Asset Vaults (SAVs)

Menurut Hennis, dengan XRPL, setiap pinjaman akan berada dalam brankas terisolasi masing-masing, yang disebut Single Asset Vaults (SAVs). Kasus penggunaan dari sistem ini termasuk:

  • Pembuat pasar yang meminjam XRP/RLUSD untuk inventaris dan arbitrase.
  • Penyedia Layanan Pembayaran (PSP) yang meminjam RLUSD untuk membiayai pembayaran pedagang secara instan.
  • Pemberi pinjaman fintech yang mengakses modal kerja jangka pendek.

Implikasinya adalah bahwa setiap brankas hanya dapat memiliki satu aset, baik XRP atau stablecoin Ripple USD (RLUSD). Ini memastikan bahwa tidak ada risiko yang dibagi di antara peminjam. Jika satu peminjam gagal bayar, hanya brankas tersebut yang terpengaruh, bukan seluruh sistem. Brankas akan dikelola oleh admin kolam yang menetapkan syarat pinjaman, memilih peminjam, dan mengelola risiko.

Infrastruktur dan Kemitraan Baru

Sementara itu, XRPL menyediakan infrastruktur yang memungkinkan perusahaan pihak ketiga untuk membangun antarmuka pengguna di atasnya. Ini memposisikan XRP Ledger sebagai jalur kredit, bukan sebagai pemberi pinjaman itu sendiri. Dengan protokol peminjaman ini, PSP yang ingin meminjam RLUSD dapat mengaksesnya untuk membayar pedagang secara instan.

Pengguna lain yang diuntungkan termasuk pemberi pinjaman fintech yang mengakses modal kerja jangka pendek dan pembuat pasar yang membutuhkan RLUSD atau XRP untuk likuiditas dan arbitrase.

Prospek dan Dampak pada Harga XRP

Perkembangan ini sangat signifikan bagi komunitas Ripple, yang kini memiliki kemitraan baru untuk meningkatkan nilai tambah. Saat ini, XRP sebagian besar dibiarkan menganggur atau terlibat dalam perdagangan spekulatif. Dengan adanya sistem peminjaman ini, XRP dapat dipinjam ke pasar kredit institusi, memungkinkan pemegangnya untuk mendapatkan hasil yang dapat diprediksi setara institusi.

Edward Hennis menyatakan bahwa amandemen yang relevan diharapkan akan memasuki pemungutan suara validator pada Januari 2026. Ini bisa menjadi fase tata kelola terakhir yang akan membawa XRP ke utilitas baru yang berbeda dari statusnya saat ini. Perkembangan semacam ini dapat berdampak positif pada prospek harga XRP.

Hingga penulisan ini, XRP diperdagangkan pada $1,94, mencerminkan peningkatan 3,72% dalam 24 jam terakhir. Namun, volume perdagangan koin ini telah menurun sebesar 39,56% menjadi $2,83 miliar, sebuah perkembangan yang dapat mempengaruhi perjalanan pemulihannya.