BiyaPay Analyst: Penerapan Pajak 5% oleh AS pada Pengiriman Uang Internasional oleh Non-Warga Negara Dapat Mendorong Permintaan untuk BiyaPay dan Pengiriman Mata Uang Digital Lainnya

4 minggu yang lalu
Waktu baca 1 menit
7 tampilan

Pajakan Pengiriman Uang Internasional di Amerika Serikat

Amerika Serikat baru-baru ini mengusulkan penerapan pajak 5% pada pengiriman uang internasional yang dilakukan oleh non-residen AS, yang direncanakan mulai berlaku pada akhir Mei 2025. Kebijakan ini mencakup individu yang bekerja di AS tetapi tidak menjadi residennya, termasuk pemegang kartu hijau dan pemegang berbagai jenis visa kerja serta studi.

Terlepas dari tujuan pengiriman uang, pajak tersebut harus dibayar. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah federal hingga miliaran dolar. Pajak akan dipotong secara langsung di tingkat lembaga keuangan, yang akan mempengaruhi saluran pembayaran lintas batas tradisional seperti Western Union dan PayPal.

Dampak dan Alternatif Pengiriman Uang

Setelah kebijakan ini diterapkan, beberapa pengguna mungkin mencari metode pengiriman uang yang lebih fleksibel dan ekonomis. Dalam hal ini, mata uang digital, terutama platform pengiriman stablecoin seperti USDT, diharapkan akan mendapatkan keuntungan.

BiyaPay, sebagai dompet transaksi multi-aset, mendukung pertukaran instan antara 30 mata uang fiat dan 200 mata uang digital, memenuhi berbagai kebutuhan transfer dana lintas batas serta memberikan akses mudah bagi pengguna ke saham di AS dan Hong Kong, serta investasi dalam aset digital.

Dampak Global dan Trenda Kebijakan

Dari perspektif global, pajak ini memiliki dampak terbatas pada pengiriman uang ke India, karena pangsa pengiriman uang tersebut relatif rendah dalam PDB dan sebagian besar imigran India yang berada di AS adalah pekerja bergaji tinggi dengan kemampuan keuangan yang kuat. Sebaliknya, kebijakan ini kemungkinan akan memberi dampak yang lebih besar pada beberapa negara Amerika Latin yang sangat bergantung pada pengiriman uang sebagai sumber devisa utama. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan volume pengiriman uang dan mempengaruhi perekonomian lokal di negara-negara tersebut.

Secara keseluruhan, langkah ini mencerminkan tren dalam kebijakan imigrasi AS yang berupaya untuk mengalihkan beban keuangan. Dalam jangka pendek, ini berpotensi mendorong semakin luasnya popularitas dan penerapan saluran pengiriman mata uang digital.

Para pengguna dapat memanfaatkan platform BiyaPay dan mengambil keuntungan dari pertukaran USDT 1:1 untuk secara praktis berpartisipasi dalam transfer dana dan investasi lintas batas.