Republik Ceko Mengganti Menteri Kehakiman Setelah Skandal Bitcoin

6 hari yang lalu
Waktu baca 1 menit
2 tampilan

Perdana Menteri Ceko Pasca Kontroversi Sumbangan Bitcoin

Perdana Menteri Republik Ceko, Petr Fiala, pada hari Selasa mengangkat Eva Decroix sebagai menteri kehakiman baru negara tersebut, menggantikan Pavel Blažek setelah kontroversi yang berlangsung selama beberapa minggu terkait sumbangan Bitcoin sebesar $45 juta dari seorang penjahat yang dihukum. Langkah ini diambil menyusul badai politik yang meningkat seputar Blažek, yang menerima pembayaran Bitcoin atas nama negara dari Tomáš Jirčovský, seorang pria yang sebelumnya dipenjara karena mengoperasikan platform bergaya Silk Road yang sudah ditutup, Sheep Marketplace. Jirčovský dihukum pada tahun 2017 dengan tuduhan termasuk perdagangan narkoba, penipuan, dan kepemilikan senjata ilegal, serta menjalani hukuman empat tahun penjara.

Sumbangan yang Mengikis Kepercayaan Publik dan Posisi Politikal

Kementerian Kehakiman menerima sumbangan sebanyak 468 Bitcoin dan kemudian menjual aset tersebut senilai sekitar €40 juta, atau $43,2 juta, awal tahun ini. Blažek bersikukuh bahwa langkah tersebut legal dan bertujuan untuk menguntungkan negara. Namun, keputusan ini memicu kritik tajam. Lawan-lawan menuduhnya melegitimasi aset ilegal dan melewati saluran hukum yang benar. Ketika tekanan terhadapnya meningkat, Blažek mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri dan juga meninggalkan partai Civic Democrat yang dipimpin Perdana Menteri Fiala. Ia mengungkapkan bahwa skandal ini telah menjadi gangguan yang mengancam koalisi yang berkuasa dan dapat merusak kepercayaan publik.

Menteri Baru Ditugaskan untuk Membangun Kembali Kepercayaan

Perdana Menteri Fiala menyadari keseriusan situasi ini. Ia mengatakan bahwa penunjukan Decroix merupakan langkah yang sangat penting. Fiala juga menginstruksikan agar Decroix meluncurkan audit independen untuk membawa transparansi mengenai sumbangan Bitcoin dan memulihkan kepercayaan publik terhadap kementerian. Skandal ini terjadi pada waktu politik yang sensitif, menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 3-4 Oktober. Partai oposisi ANO, yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Andrej Babiš, telah memanfaatkan kontroversi ini sebagai bukti kegagalan pemerintah.
Meskipun koalisi yang berkuasa memiliki mayoritas di majelis rendah dan kemungkinan besar akan selamat dari pemungutan suara tidak percaya yang akan datang, analis memperingatkan bahwa isu ini dapat mempengaruhi sentimen pemilih dalam balapan yang ketat. Babiš, seorang kritikus vokal terhadap pemerintahan, mengatakan bahwa insiden ini menunjukkan keruntuhan yang lebih luas dalam pengawasan pemerintah. Kini, Decroix harus segera menstabilkan kredibilitas kementerian sebelum pemilu. Dampak dari kasus Bitcoin ini mungkin akan berlangsung, namun pemerintah berharap penunjukannya akan menjadi sinyal pergeseran menuju akuntabilitas dan meredakan ketidakpuasan publik dalam beberapa bulan mendatang.