China Menggagas Uji Coba Stablecoin di Zona Perdagangan Bebas

3 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
1 tampilan

Uji Coba Terbatas Stablecoin di China

China sedang mempertimbangkan uji coba terbatas untuk aktivitas stablecoin di beberapa zona perdagangan bebas, menurut proposal kebijakan yang diterbitkan oleh Caijing. Rencana ini tidak berasal dari regulator, melainkan merupakan saran kebijakan akademis yang bertujuan untuk mengeksplorasi pembayaran lintas batas sambil tetap menjaga kontrol modal di daratan.

Argumentasi Proposal

Proposal tersebut berargumen bahwa eksperimen stablecoin dapat mendukung penyelesaian perdagangan dan inovasi keuangan jika tetap berada dalam batas yang ketat. Ini menunjukkan bahwa zona perdagangan bebas adalah lingkungan terkontrol di mana regulator telah menguji reformasi terkait valuta asing dan keuangan lintas batas.

“Setiap uji coba akan mengecualikan pengguna ritel domestik dan menghindari sirkulasi terbuka di daratan.”

Ide ini muncul saat Beijing terus menunjukkan kehati-hatian terhadap aset kripto. Regulator telah berulang kali memperingatkan tentang risiko yang terkait dengan keuangan ilegal dan pelarian modal. Oleh karena itu, proposal ini membingkai stablecoin sebagai infrastruktur untuk perdagangan, bukan sebagai aset spekulatif.

Zona Perdagangan Bebas yang Diusulkan

Laporan tersebut mengidentifikasi Zona Perdagangan Bebas Qianhai dan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan sebagai kandidat awal. Zona-zona ini sudah menjadi tempat uji coba keuangan lintas batas dan memiliki hubungan dengan pasar luar negeri. Para penulis menyatakan bahwa fleksibilitas hukum di zona tersebut membuatnya cocok untuk pengujian dalam format sandbox.

Mereka mengusulkan untuk menciptakan sandbox regulasi tertutup yang diawasi oleh otoritas keuangan lokal dan regulator valuta asing. Selain itu, koordinasi dengan Hong Kong akan memungkinkan penyesuaian dengan rezim lisensinya untuk penerbit stablecoin. Struktur ini, menurut mereka, dapat mengurangi titik buta regulasi.

Pendekatan Whitelist dan Kasus Penggunaan

Proposal ini juga menguraikan pendekatan whitelist, di mana hanya stablecoin yang disetujui yang akan diizinkan di dalam sandbox. Kasus penggunaan awal akan fokus pada penyelesaian bisnis ke bisnis yang terkait dengan aliran perdagangan nyata, bukan pembayaran konsumen. Konsep sentral adalah stablecoin renminbi luar negeri yang didukung satu banding satu oleh cadangan RMB luar negeri.

Para penulis berargumen bahwa desain ini dapat mendukung penyelesaian perdagangan tanpa membuka akun modal di daratan. Mereka menekankan bahwa cadangan harus tetap di luar sistem perbankan domestik.

Kontrol Risiko dan Audit

Kontrol risiko sangat ditekankan dalam proposal ini. Mereka menyerukan audit pihak ketiga terhadap cadangan, pemantauan transaksi secara real-time, dan pemeriksaan anti pencucian uang (AML) yang ketat. Selain itu, mereka menyarankan alat kontingensi, termasuk pembekuan transaksi jika aktivitas abnormal terdeteksi.

Konteks Kebijakan yang Lebih Luas

Akhirnya, proposal ini menempatkan ide tersebut dalam konteks sikap kebijakan yang lebih luas dari China. Bank Rakyat China telah mengulangi kekhawatiran tentang risiko stablecoin pada akhir 2025. Oleh karena itu, proposal ini tetap bersifat saran, dan setiap langkah menuju uji coba masih memerlukan persetujuan regulasi yang eksplisit.