Penipuan Cryptocurrency: Lima Pria Mengaku Bersalah atas Skema $37 Juta yang Menargetkan Warga Amerika

7 hari yang lalu
2 menit baca
3 tampilan

Pengakuan Bersalah dalam Penipuan Cryptocurrency

Lima pria telah mengaku bersalah atas peran mereka dalam skema penipuan cryptocurrency internasional senilai $36,9 juta yang menargetkan warga Amerika. Dana yang dicuri akhirnya dikirim ke pusat penipuan cryptocurrency di Kamboja. Para penipu ini memanfaatkan perusahaan cangkang dan akun bank di AS untuk menghimpun uang curian sebelum mengubahnya menjadi Tether dan mengirimkannya ke dompet cryptocurrency yang dikuasai di Kamboja, menurut pernyataan dari Kantor Pengacara AS untuk Distrik Tengah California pada hari Senin.

Pengakuan bersalah ini mencerminkan langkah tegas pemerintah AS dalam menanggulangi penipuan cryptocurrency dan jaringan pencucian uang yang beroperasi dari Asia, khususnya yang terkait dengan kelompok Lazarus yang didukung negara Korea Utara.

Metode Penipuan dan Korban

Para terdakwa, yaitu Joseph Wong, Yicheng Zhang, Jose Somarriba, Shengsheng He, dan Jingliang Su, berusaha menghubungi korban secara langsung melalui media sosial, platform pesan, dan aplikasi kencan. Mereka terlibat dalam percakapan panjang, bahkan menelepon korban untuk memenangkan kepercayaan mereka serta meyakinkan agar berinvestasi dalam skema investasi cryptocurrency mereka.

“Para penipu memberitahu korban bahwa nilai investasi mereka meningkat, padahal kenyataannya dana tersebut telah dicuri dan tidak diinvestasikan sama sekali,” kata Departemen Kehakiman AS (DOJ).

Peran Masing-Masing Terdakwa

Kelima pria yang mengaku bersalah tersebut berasal dari berbagai negara, termasuk AS, Spanyol, Cina, dan Turki. Somarriba dan He mendirikan perusahaan cangkang bernama “Axis Digital” dan membuka akun di Bank Deltec di Bahama untuk menerima dana dari korban. Su berperan sebagai direktur dan membantu mengonversi dana korban menjadi USDT, sementara Wong bertugas menjalankan jaringan pencucian uang dengan mengalihkan dana korban ke rekening bank internasional. Zhang juga mengelola dua akun bank di AS yang digunakan untuk memproses dana ilegal.

Akhirnya, dana yang dicuri dikirimkan kepada para pemimpin pusat penipuan di Kamboja, ungkap Kantor Pengacara AS.

Tuntutan Hukum dan Konsekuensi

Saat menghadapi tuntutan hukum, Zhang, yang telah ditahan sejak Mei 2024, dan Wong terancam hukuman penjara hingga 20 tahun untuk tuduhan konspirasi pencucian uang. Tiga pria lainnya berpotensi mendapatkan hukuman hingga lima tahun penjara akibat mengaku bersalah atas konspirasi menjalankan bisnis jasa keuangan tanpa izin, menurut Kantor Pengacara AS. Su telah ditahan sejak November 2024 dan dijadwalkan menghadapi sidang penjatuhan hukuman pada 17 November.

Dengan demikian, delapan individu telah mengaku bersalah atas kejahatan yang berkaitan dengan operasi penipuan cryptocurrency, termasuk Daren Li dan Lu Zhang, yang mengaku bersalah atas tuduhan pencucian uang tahun lalu.

Upaya Pemerintah AS

Sementara itu, Departemen Keuangan AS berupaya untuk memutuskan hubungan Huione Group, yang berbasis di Kamboja, dari sistem perbankan Amerika, dengan menuduh perusahaan tersebut membantu kelompok Lazarus dalam mencuci cryptocurrency. Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan Departemen Keuangan mengusulkan untuk melarang lembaga keuangan mengakses akun korespondensi atau akun dapat dibayar yang terkait dengan Huione Group per tanggal 1 Mei.

Huione Group telah mengklaim dirinya sebagai “pasar pilihan bagi aktor siber jahat” seperti kelompok Lazarus, yang diakui “menggondol miliaran dolar dari warga Amerika biasa,” pernyataan Sekretaris Keuangan AS, Scott Bessent.

Perkembangan Terbaru

Pada 13 Mei, afiliasi Huione Group, Haowang Guarantee, dilaporkan menutup komunikasi mereka di Telegram, platform yang sangat mereka andalkan untuk mengkoordinasikan kegiatan pencucian. Namun, firma analisis cryptocurrency, TRM Labs, menemukan adanya hubungan transaksional dan perilaku antara Huione Guarantee dan layanan jaminan berbasis Telegram lainnya, Xinbi, yang menunjukkan bahwa mereka telah menemukan cara untuk menghindari larangan tersebut.