CEO Ripple Serang New York Times: Kritik Terhadap Liputan Mengenai SEC

12 jam yang lalu
Waktu baca 1 menit
3 tampilan

Kritik CEO Ripple terhadap New York Times

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, telah mengkritik New York Times (NYT) atas artikel terbaru yang dianggapnya sebagai “hit piece” yang menargetkan pemerintahan baru U.S. Securities and Exchange Commission (SEC). Garlinghouse berpendapat bahwa artikel tersebut membangun narasi yang salah mengenai alasan di balik keputusan SEC untuk menghentikan beberapa kasus terkait cryptocurrency.

NYT menggambarkan keputusan SEC sebagai bentuk favoritisme politik, namun Garlinghouse berargumen bahwa langkah mundur tersebut sebenarnya merupakan koreksi yang diperlukan dari strategi penegakan hukum yang “ilegal” dan tidak sah yang diterapkan oleh mantan Ketua SEC, Gary Gensler.

Kritik terhadap Konteks yang Diabaikan

Garlinghouse secara khusus mengkritik NYT karena mengabaikan konteks penting, termasuk kritik dari hakim federal terhadap perilaku SEC selama pemerintahan sebelumnya. Dia merujuk pada putusan D.C. Circuit Court of Appeals, di mana hakim menyebut penolakan SEC terhadap Bitcoin ETF sebagai “sewenang-wenang dan tidak masuk akal.” Dalam kasus Debt Box, seorang hakim federal bahkan menjatuhkan sanksi kepada SEC karena membuat “pernyataan yang secara material salah dan menyesatkan.”

“Ini bukan jurnalisme. Ini secara aktif memajukan narasi palsu dan gagal,” kata Garlinghouse.

Suara Lain dari Industri

Suara-suara lain dari industri, seperti Paul Grewal, kepala petugas hukum di Coinbase, dan Alex Thorn, kepala riset di Galaxy Digital, juga mengkritik artikel NYT tersebut. Grewal berargumen bahwa judul dan nada artikel tersebut menyiratkan adanya korupsi, padahal para reporter secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim tersebut. Jika tidak ada bukti tekanan atau pengaruh, Grewal berpendapat bahwa narasi favoritisme politik adalah hasil rekayasa.

Thorn menambahkan bahwa NYT mengandalkan efek amnesia Gell-Mann, di mana pembaca terlalu tidak terinformasi untuk menyadari bahwa perilaku pemerintahan sebelumnya adalah anomali. Analis ini percaya bahwa strategi sebelumnya tidak dapat dipertahankan secara hukum dan politik, dan menuduh NYT telah memicu “demensia crypto”.